Selasa, 06 September 2016

Fenomena Bencana Pergerakan Tanah dan Longsor


Fenomena pergerakan tanah yg terkini & paling parah berjalan di Desa Nagrak Jaya, Kecamatan Curug Kembar, Kab Sukabumi. sekarang bencana alam kegiatan tanah ini masihlah sanggup diantisipasi buat masyarakat mengungsi, tapi demikian parah sampai merusak puluhan hunian.

Tim relawan Perbuatan Serta-merta Tanggap yg berkunjung ke ruangan mengemukakan laporan; bencana pergerakan tanah yg menimpa Desa Nagrak Jaya, Kecamatan Curug Kembar ini, menyebabkan 348 hunian masyarakat mengalami kerusakan (148 hunian rusak berat, 91 hunian rusak sedang & 70 hunian mengalami rusak ringan & 39 hunian terancam alami pergeseran tanah). Terkecuali hunian penduduk alat umum & lokasi ibadah tidak luput dari kerusakan, diantaranya : 4 satuan majelis taklim, 4 satuan mushola, I satuan Pesantren, 1 satuan Sekolah Basic, 1 satuan Kantor Desa, 1 satuan Puskesmas Pembantu & 1 satuan Posyandu.

Selanjutnya kerusakan pula di lahan pesawahan & pertanian seluas 4 hektar tertimbun tanah longsor akibat dari pergerakan tanah, yg menyebabkan para petani alami kerugian lantaran tidak sukses tanam & tidak berhasil panen akibat tertimbun tanah longsoran. Seputar 1122 jiwa jadi korban kerurusakan hunian akibat pergerakan tanah.

Apabila dihitung dari kerusakan yg berjalan, fenomena pergerakan tanah ini dampaknya lebih parah daripada banjir. Warga yg tertimpa terang tidak berani kembali ke hunian mereka, ibarat gempa hunian mereka mampu ambruk kapan saja. Warga terpaksa mengungsi sampai dijamin keadaan aman kembali utk renovasi pemukiman.

Disaat ini yg sanggup dilakukan tetap mengawasi dari pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang merupakan landasan mitigasi penduduk di areal bencana. Menurut Ir. Kasbani, M.Sc selaku Kepala PVMBG mengemukakan bahwa pihaknya sudah memberikan info potensi tempat kegiatan tanah di Indonesia tiap-tiap bln, yang merupakan hasil overlay dari peta kerentanan kegiatan tanah dgn curah hujan bulanan.