Kamis, 28 April 2016

Ketika Banjir dan Longsor Terjang Arfak, Papua Barat


Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, & Geofisika (Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika), sebahagian gede kawasan Indonesia telah mulai sejak memasuki perubahaan masa dari periode hujan menuju masa kemarau. Fase perubahaan periode ini dapat ditandai dgn maraknya bisa saja terbentuknya badai & hujan deras tapi dgn durasi yg singkat.

Bakal tapi, hujan deras yg dikabarkan mengguyur lebat disekitar Papua Barat sudah memicu serangkaian bencana banjir yg diikuti oleh longsoran tanah. Tidak bermain, hujan deras di Pegunungan Arfak ini berjalan sewaktu 2 hri berturut-turut bersama intensitas yg ekstrem. Imbas dari hujan deras ini, longsor menerjang sebanyak titik di Pegunungan Arfak.

Melansir dari Antaranews, Kepala Tubuh Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Propinsi Papua Barat Derek Ampnir membenarkan kejadian ini. Longsor berjalan di wilayah Distrik Hing & Kampung Demaisi, seterusnya longsor berikutnya pula berlangsung di Apui, Distrik Minyambau Pegunungan Arfak.

Akibat dari tanah longsor ini, rute transportasi darat yg menghubungkan antara Manokwari & Pegunugan Arfak terputus keseluruhan akibat jalan satu-satunya tertimbun material longsoran tanah. Batu akbar & tanah yg longsor dari tebing curam menutupi ruas jalan maka semakin menyulitkan buat menonton serta-merta keadaan terupdate pasca banjir & longsor di Arfak.

Dari kabar awal yg beredar, bencana longsor di Distrik Hink, Pegunungan Arfak ini menerjang pemukiman masyarakat yg ditempati oleh beberapa ratus hingga ribuan warga pedalaman Papua Barat.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Berita & Humas Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana serta menyampaikan bahwa akibat terputusnya rute penghubung antara Makonwari & Kab Pegunungan Arfak menciptakan seribu lebih kepala keluarga terisolir di Arfak.

Utk didapati, Kab Pegunungan Arfak yakni Kab yg dimekarkan dari Kab Manokwari sejak 2012 silam. di Kab ini terdapat 10 kecamatan yg semuanya berlokasi di dataran tinggi. Akses paling cepat menuju Kab ini cuma efektif dilakukan bersama memanfaatkan pesawat terbang perintis.
sumber

Rabu, 27 April 2016

Potensi Bencana Longsor Kali Code Yogyakarta


Kota Yogyakarta sekarang ini menghadapi ancaman baru, periode hujan th 2016 membuktikan bahwa Kota wisata yg saat ini semakin semarak bersama hotel ini menaruh risiko bencana longsor yg pass berbahaya.

Ruang bahaya longsor ini berada di sepanajang Kali Code & Kali Winongo yg membelah Kota Yogyakarta dari Utara ke Selatan. Potensi daerah rawan longsor ini berada dalam tahapan kritis, lantaran tebing pinggiran ke-2 sungai ini wujudnya demikian curam, kalau tidak diantisipasi bukan tidak barangkali bencana longsor berkibat efek yg mematikan.

Mengutip dari rilisan ilmiah yg dikeluarkan oleh hasil suvei dari tim Mitigasi Bencana Fakultas Teknik Kampus Gadjah Mada (UGM), potensi bahaya longsor di Kali Code & Kali Winongo Yogyakarta telah kritis, risiko bahayanya telah tinggi. Dikarenakan telah dibuktikan dengan cara ilmiah bahwa pinggiran sungai atau tebing sungai berkontur lereng yg curam & tersusun oleh endapan sungai yg belum terpadatkan dgn baik.

Terlebih, menurut salah satu orang peneliti dari Fakultas Teknik UGM yg terlibat dalam riset ilmiah menilik keadaan Kali Code & Kali Winongo, falsafah air sungai di Kali Code tiap hri semakin menggerus sektor bawah dari tebing maka lereng pinggiran Sungai Code semakin tidak stabil. Apalagi ditambah bersama semakin padatnya pemukiman penduduk di pinggiran Kali Code. Pemukiman padat di daerah falsafah Kali Code Kota Yogyakarta demikian padat oleh pemukiman warga, semakin menambah beban lereng.

Bukannya keadaan semakin baik, justru perkiraaan dari peneliti di UGM malah menyaksikan potensi longsor di Kali Code semakin meningkat. Factor ini telah terbukti terhadap awal Maret 2016 dulu kala tebing di Kali Code betul-betul longsor, menghujam ke basic Kali Code.

Sebabnya, risiko longsor di Kali Code ini semakin meningkat dikarenakan dipicu oleh saluran pembuangan limbah hunian tangga dari pemukiman masyarakat yg dibuang serta-merta mengalir ke lereng & basic sungai. Akibatnya erosi tebing Kali Code semakin masif berjalan.

Seandainya diliat dari nilai idealnya, selayaknya jarak pemukiman masyarakat dari tebing Kali Code sama dgn jarak dari puncak tebing ke basic sungai/jarak ketinggian tebing sungai.

Kalau penataan pemukiman masyarakat di Kali Code dapat diatur seperti begitu, sehingga dapat menjada kestabilan kereng Kali Code dalam jangka panjang. Sekian Banyak kawasan di Kota Yogyakarta yg terancam longsor Kali Code meliputi daerah Pogung-Sendowo-Blimbingsari-Gondolayu-Kotabaru. Sedangkan potensi longsor di Kali Winongo meliputi daerah Tegalrejo hingga Bugisan.

Selasa, 19 April 2016

Tragedi Longsor di Yahukimo Papua


Kejadian bencana yg pernah luput dari perhatian alat sekian banyak kala dulu. Mengutip dari Tempo, Senin satu minggu dulu 4 April 2016 satu buah longsoran lumayan agung berlangsung di di Kampung Uldam & Kampung Ilion di Distrik Kosarek, Kab Yahukimo, Papua. Bencana longsor di Papua ini berlangsung lantaran curah hujan lebat yg konsisten mengguyur wilayah Papua sejak awal th 2016.

Info buruknya lagi, meski bencana longsor di Yahukimo Papua ini tidak hingga menyebakan korban jiwa. Tetapi bencana lonsgor di Papua ini diperkirakan dapat berdampak tidak baik bagi ketersediaan makanan. Apa sebabnya?

Nyatanya bencana longsor di Papua ini menghantam kebun-kebun pertanian milik masyarakat Yahukimo yg berada di lereng-lereng gunung. Imbasnya, ada seitar 153 Kepala Keluarga di Yahukimo yg terancam kelaparan pasca bencana longsor ini. Rinciannya, bencana longsor yg berjalan demikian serentak pasca guyuran hujan deras ini mengintimidasi kelaparan 88 keluarga di Kampung Uldam & 65 keluarga di Kampung Ilion. Beberapa Ratus kepala keluarga ini cuma mampu bersi teguh hidup bersama kepentingan makanan seadanya. Karena kebun hancur dihantam longsor, & keperluan makanan mesti dipasok amat jauh sekali dari Kota Dekai, Ibukota Yahukimo.

Dengan Cara geografis, Kab Yahukimo berada di atas pegunungan tengah Papua sektor sebelah barat. Tempat pegunungan tinggi mendominasi Yahukimo. tiada transportasi lain yg dapat ditembus tidak cuma lewat jurusan pesawat hawa. Lereng-lereng tinggi yg berpotensi longsor di Yahukimo berada di ketinggian yg bervariasi, mulai sejak dari 100 – 3.000 meter diatas permukaan laut. Bahkan kebenaran potensi longsor di Kab Yahukimo ini terlihat demikian gede, dikarenakan tingkat kemiringan diatas 40 % mencakup sektor paling besar merupakan 3.572.825 meter persegi dari keseluruhan luas Kab Yahukimo.

Sampai tulisan ini diturunkan, belum ada informasi lebih lanjut mengenai perkembangan bencana longsor di Yahukimo, Papua. Buat mengabarkan kasus longsor tanah di Yahukimo ini saja, penduduk mesti ke Ibukota Kab di Dekai dgn memakai pesawat mungil bersama antrean penumpang yg panjang & jadwal yg tidak terus tergantung keadaan cuaca. tiada jalan darat yg dapat ditempuh penduduk Yahukimo buat ke luar dari daerahnya di atas pegunungan tinggia Papua tidak hanya melalui pesawat.
sumber

Img: mongabay

Daerah Rawan Longsor di Indonesia


Kalau menyaksikan masalah bencana alam yg berlangsung di negara ini, tanah longsor merupakan bencana yg senantiasa saja berlangsung sebab bukti bahwa Indonesia memiliki tidak sedikit daerah rawan longsor. Tragisnya nyatanya tidak sedikit diketahui pemukiman yg berlokasi di lereng bukit yg rawan berlangsung longsor. Buktinya nyaris tiap-tiap thn ada kejadian bencana alam tanah longsor yg memunculkan korban, setidaknya yakni kerusakan perumahan.

Keadaan Indonesia khususnya Jawa yg memiliki tidak sedikit pegunungan & Karakter masyarakat Indonesia di pedesaan yg gemar tinggal di lereng gunung telah jadi budaya sajak dahulu, & itulah yg jadi efek jikalau akibat rusaknya vegetasi & abarasi lahan yang merupakan penyebab tanah longsor yg tidak dipertimbangkan.

Bertempat tinggal di lereng gunung memang lah menguntungkan dari sudut pertanian & suplai air tanah yg enteng, tetapi dgn dampak ini harusnya jadi pertimbangan. Hingga sekarang Tubuh nasional Penanggulangan Bencana konsisten mengembangkan sitem peringatan dini tanah longsor, & itupun masihlah kurang efektif.

Menurut CNN Indonesia ada kurang lebih ada 274 daerah rawan longsor di seluruhnya Indonesia. Berdasar dari Ada 49 daerah di Jawa yg rawan longsor.

Dikutip dari situs UGM, daerah yg rawan longsor benar-benar di tempat pegunungan di jawa seperti Lawu, Sindoro, Seribu, juga Parangbolong, ungkap pakar geologi UGM Dr Dwikorita Karnawati pada jurnalis, di Universitas UGM. Menurut Dwikorita, penyebab terjadinya longsor akibat daerah lahan atau daerah pegunungan yg tersusun atas batuan lapuk yg berumur lebih dari 5 th maka tertutup oleh tanah subur yg gembur mencapai 2 meter.

Daerah yg bisa saja & layak diwaspadai terkena longsor sesudah bencana di Tawangmangu adalah daerah Gunung Muria, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen juga Purworejo.

Buat daerah ja-bar dikutip dari antaranews kepada 2015 dulu, Wakil Gubernur jabar Deddy Mizwar menyampaikan ada empat daerah di Jawa Barat yg rawan longsor & dapat berjalan kapan saja maka dikhawatirkan jatuh korban jiwa. Daerah tersebut merupakan Kab Sukabumi, Garut, Tasik, & Cianjur,” tuturnya usai meninjau area longsor di Kampung Cimerak, Desa Tegal Panjang, Kecamatan Cireunghas, Kab Sukabumi, Senin.
sumber

Kamis, 14 April 2016

Factor Penyebab Terjadinya Tanah Longsor


Proses terjadinya tanah longsor ialah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, yg bergeser atau bergerak turun ke bawah akibat keadaan lahan atau tekanan dari atas seperti air hujan & tumbuhan.

Tanah longsor yakni bencana yg sangat fatal dikala berlangsung lonsoran tanah bersama serta-merta tidak dengan disadari, sebab seandainya menimbun pemukiman masyarakat menyebabkan kematian & kerusakan parah bagi rumah-rumah.

Ini sekian banyak factor penyebab terjadinya tanah longsor 

Hal topografi 
Topografi yakni yaitu keadaan permukaan tanah yg meliputi lahan & vegetasi beserta pengaruh manusia pada lingkungan tersebut.

Tanah longsor dipengaruhi akibat topografi lahan yg curam, dipengaruhi oleh besar nya segi kemiringan lereng, air, beban juga berat type tanah batuan. Kemampuan pendorong dari dataran yg lebih tinggi & tak diimbangi dgn penahan yg kuat maka berlangsung pergeseran tanah atau longsor.

Hal Alam 
Lantaran curah hujan yg tinggi & lama terhadap dikala & sebelum kejadian longsor pula turut berkontribusi menggerakkan tanah longsor ke pemukiman masyarakat. Getaran yg memicu pergerakan tanah seperti gempa bumi. sampai kini tidak sedikit kejadian tanah longsor berjalan terhadap waktu periode hujan, salah satunya yg baru saja berjalan merupakan bencana tanah longsor di Bogor & Banjarnegara.

Perihal Manusia 
Pengerukan tanah di segi tebing, penebangan hutan perusakan vegetasi di perbukitan menyebabkan tanah enteng tergerus kepada dikala hujan. Dengan Cara tak sadar disaat keadaan lereng akibat makin curam sehingga risiko tanah longsor serta makin akbar. Tingkah Laku warga yg bermukim di kawasan lereng seperti aktivitas pertanian yg tak mengindahkan konservasi pula menjadi penyebabnya.

sumber

Penyebab Bencana Longsor Banjarnegara Bisa Terjadi


Banjarnegara dikenal sbg satu dari sekian tidak sedikit ruangan di Pulau Jawa yg rawan longsor. Apabila diitilik dari keadaan topografinya, Kab Banjarnegara jadi Kab yg dikelilingi oleh lekukan tebing & bukit-bukit curam, terutama di dekat perbatasan sebelah utara yg berbatasan segera dgn Kab Batang. Bahkan ketinggian topografi di zona sebelah utara ini berada lebih dari 1.000 m dari permukaan laut & meliputi luas 24,40 persen dari semua wilayah di Kab Banjarnegara.

Topografi berupa bukit & lembah yg isikan lekukan di Banjanegara sebelah utara ialah bidang dari Dataran Tinggi Dieng yg menjajar ke arah timur hingga ke Kab Wonosobo. diluar itu, topografi Banjarnegara sebelah utara yg curam dgn komposisi lembah pula bukit ini juga bentukan dari Pegunungan Serayu sebelah Utara.

Imbas dari topografi yg begitu ekstrem, telah sejak lama Kecamatan yg berada di Banjarnegara Zona sebelah Utara diklaim rawan hantaman tanah longsor. Kecamatan rawan longsor ini meliputi : Kecamatan Kalibening, Pandanarum, Wanayasa, Pagentan, Pejawaran, Batur, Karangkobar, & Madukara.

Paling teranyar, kisah pilu yg datang dari rentetan tragedi longsor Banjarnegara baru saja berjalan sekian banyak hri dulu. Kabarnya 5 hektar tanah di tebing yg curam merosot deras di Desa Clapar, Kecamatan Madukara, Banjarnegara.

Akibatnya, luasan tanah yg bergerak bebas menuruni tebing ini menggoyahkan pondasi bangunan apapun yg berdiri di atasnya. Sutopo Purwo Nugroho selaku Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengemukakan longsor yg berlangsung kepada Kamis (24/3) pukul 19.00 WIB ini masuk dalam tipe longsoran merayap (soil creep) yg bergerak dengan cara perlahan-lahan. Hingga bersama tulisan ini diturunkan, tanah masihlah tetap bergerak hingga lebih dari 1,2 kilo meter.

Imbasnya bencana longsor di Banjarnegara utk kesekian kalinya ini mengakibatkan 230 jiwa masyarakat mengungsi ke ruang yg lebih aman di sekian banyak ruangan. Sedangkan 15 hunian jenis rusak berat, tiga hunian rusak sedang, & dua hunian rusak ringan.

Tragedi longsor yg teratur menerjang Banjarnegara ini serta jadi pertanyaan agung, kenapa bencana longsor Banjarnegara sanggup berjalan? Kenapa bencana longsor ini konsisten berulang?

Tidak Hanya dikarenakan topografi Banjarnegara zona sebelah utara yg curam bersama kemiringan lebih dari 30 derajat, penyebab longsor Banjarnegara serta sanggup berkali lipat bertambah kalau curah hujan mencapai puncaknya. Dikarenakan tipe tanah di Banjarnegara yaitu tanah subur & gembur dikarenakan curah hujannya senantiasa diatas biasanya. Keadaan tanah seperti ini memang lah baik bagi pertanian, tapi fatal bagi pemukiman dikarenakan keadaan tanahnya condong amat tak stabil. Sedikit saja curah hujan bertambah semakin tinggi, potensi longsor dapat bertambah semakin akbar.
sumber

Senin, 11 April 2016

Tanah Longsor Terjadi Kembali di Banjarnegara


Kejadian tanah longsor di Banjarnegara berlangsung kembali di th 2016 ini, tepatnya di Desa Clapar, Kecamatan Madukara, Kab Banjarnegara. Daerah tersebut didapati memang lah rawan longsor akibat keadaan topografi tanahnya. Tidak Sedikit kawasan pemukiman di Banjarnegara benar-benar berada dalam kemiringan tanah yg curam. Rusaknya beberapa ratus hektar ruang hutan alami pun menambah risiko longsor di kawasan ini.

Menurut Kepala Pusat Data Berita & Humas BNPB‎ Sutopo Nugroho, bencana tanah longsor di Banjarnegara sejak mulai berjalan kepada Kamis 24 Maret 2016, & ukul 19.00 WIB. Selanjutnya, berjalan kembali kepada hri ini sekira pukul 01.30 WIB, & diikuti kepada longsoran kembali kepada hri Jumat pagi pukul 06.00 WIB.

Kawasan rawan longsor di Banjarnegara kali ini pass luas adalah seputar 5 hektar. sekarang longsoran yg berjalan ialah longsoran mungil tanah merayap turun dengan cara perlahan-lahan yg merusak struktur tanah & jalan, tapi tetap ada dikala bagi penduduk utk mengamankan diri bila bermukim dibawah ancaman tanah longsor,

Akibat kejadian tanah longsor di Banjarnegara ini catatan terakhir banyaknya 158 orang mengungsi, sembilan hunian rusak berat, tiga hunian rusak sedang, dua hunian rusak ringan & 29 hunian terancam longsor susulan.

sekurang-kurang nya ada 300 personel gabungan dari BPBD Kab Banjarnegara dgn Polres Banjarnegara, Kodim 0704 Banjarnegara, Banser, PMI, Tagana, Bela Negeri, & relawan dari Tindakan Serta-merta Tanggap sedang berfokus utk mempermudah evakuasi turun utk meringankan evakuasi masyarakat ke ruang yg aman.

Langkah perdana yg dilakukan yakni mengevakuasi utk mengamankan penduduk dari risiko timbunan tanah longsor & sediakan keperluan pangan utk para pengungsi. Diprediksi longsoran tanah hingga disaat ni masihlah bergerak merayap & diperkirakan telah teramat labil & membahayakan bila hujan turun lebat.

Dikutip dali page informasi antara, bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah memerintahkan BPBD Propinsi Jawa Tengah & BPBD terdekat seperti BPBD Kab Wonosobo, Banyumas, Purbalingga & Cilacap menopang evakuasi & pemenuhan keperluan basic bagi pengungsi. Logistik & peralatan dikerahkan ke area. Pokso Aju, posko pengungsian, & dapur umum sudah didirikan.

Kejadian Bencana Tanah Longsor di Cianjur 2016


Bln Maret 2016 menjadi momen duka bagi Kab yg dingin & sejuk, Cianjur, Jawa Barat. Lantaran, dua kali kejadian tanah longsor dengan cara beruntun dilaporkan berlangsung Cianjur, ja-bar.

Kejadian longsor terupdate menimpa satu buah hotel mewah Hotel Klub Bali di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kab Cianjur, jabar terhadap Rabu, 9 Maret 2016.

Hujan deras yg mengguyur kawasan Cianjur sewaktu berhari seketika menciptakan keadaan tanah tebing dgn kemiringan curam disekitar Cianjur jadi rapuh. Salah satunya yaitu tebing setinggi puluhan meter di Desa Batulawang. Tanah yg labil itulah yg setelah itu longsor & menerjang satu buah hotel, yaitu Hotel Klub Bali yg berada sesuai di bawah tebing.

Berita terupdate yg dikutip dari Kantor Informasi Antara, akibat kejadian longsor Cianjur yg menerjang hotel Klub Bali, menyebabkan keseluruhan jumlahnya sebelas korban, semuanya adalah penghuni hotel. Bersama detail satu orang luka berat, enam orang luka ringan & empat orang dalam proses evakuasi. Sementara pross evakuasi, keempat orang yg masihlah terjebak dalam reruntuhan bangunan hotel dijamin tewas sesudah kamar yg mereka tempati ambruk diterjang longsor di Cianjur.

Longsor di Desa Sukaresmi menimbun suatu hunian. Menyebabkan dua orang wafat dunia seketika tertimbun longsoran tanah, merupakan Jajang Mulyana (30) & Siti Safatihah (31).

Sementara kejadian longsor di Desa Sukamahi, bernama Aep masihlah belum ada informasi perkembangan evakuasi. Tapi keadaan terakhir sehari sebelum tulisan ini dirilis menyatakan bahwa masihlah tertimbun longsoran tanah, tetap dalam pencarian tim evakuasi.
4. Akibat yg ditimbulkan yaitu terjadinya genangan, erosi, & sedimentasi. Ini banjir yg tidak jarang tak disangka-sangka seperti yg berlangsung di Bangka terhadap awal Pebruari 2016. Erosi tanah di kira kira sungai meyebabkan air mengenang kemana-mana, selin itu kerusakan tanggul dengan cara tiba-tiba dikarenakan tak kuat menampung falsafah air.

Aspek penyebab banjir bisa diklasifikasikan dalam 2 type, yakni banjir yg disebabkan oleh sebab-sebab alami & banjir yg diakibatkan  oleh aksi manusia. Indonesia tidak sempat lepas dari permasalahan banjir, mudah-mudahan lebih diperhatikan & dilakukan upaya utk menanggulanginya., baik oleh pemda, Pegawai & seluruh penduduk.
sumber