Minggu, 24 Januari 2016

3 Langkah Darurat Pasca Bencana Tanah Longsor di Lebong Tandai Bengkulu

Kejadian bencana longsor yg mematikan di wilayah pertambangan rakyat Lebong Tandai, Bengkulu setidaknya sanggup jadi peringatan. Hujan deras yg mengguyur tidak dengan henti sewaktu lebih dari 24 jam seketika menggetarkan tanah di tebing curam tambang Lebong Tandai, Bengkulu. Tidak Dengan pertanda sama sekali, 18 orang tertimbun longsor yg berlangsung cuma dalam sekian banyak detik. Berita terakhir dari Antaranews menyebut, dari 18 korban yg tertimbun tetap ada kira kira 15 korban lain yg tetap dicari. 2 jenazah korban longsor telah ditemukan, sedangkan satu orang ditemukan selamat bersama keadaan patah tulang.

Pasca kejadian tanah longsor yg berlangsung di penambangan rakyat Lebong Tandai peninggalan Belanda ini, Penjabat Gubernur Bengkulu Suhajar Diantoro cepat menuju wilayah Rejang Lebong memimpin evakuasi. Utk didapati, keadaan wilayah pertambangan di Lebong Tandai yaitu kawasan terpencil yg susah sekali akses & transportasinya. Bahkan tatkala puluhan th, masyarakat seputar yg hendak menuju kawasan pertambangan rakyat di Lebong Tandai cuma dapat memakai kereta lori mini yg telah dimodikasi bernama Molek.

Mengingat tempat kejadian tanah longsor yg susah dijangkau, Penjabat Gubernur Bengkulu Suhajar Diantoro serentak memberikan instruksi husus. Berikut merupakan 3 langkah darurat yg sedang diusahakan pasca bencana tanah longsor di Lebong Tandai Bengkulu

Pencarian korban tanah longsor di Lebong Tandai bakal dilakukan hingga batas diwaktu yg ditentukan oleh tim Sar

Sampai artikel ini diturunkan belum ada berita lebih lanjut dari proses pencarian 15 korban longsor di Lebong Tandai. Keadaan medan yg ekstrem & rute menuju area tanah longsor yg terpencil semakin menyulitkan pencarian. Pasalnya tim SAR cuma memanfaatkan cangkul mungil utk menggali tanah yg banyak sekali.

Lembaga Sosial & BPBD Bengkulu mengkoordinir & mengkondisikan pertolongan sembako utk dua area kejadian tanah longsor

Perintah ke-2 ini dikhususkan bagi dua tempat kejadian ialah pertambangan rakyat yg tertimpa longsor & Desa Lebong Tandai yg berada di tempat amat terpencil. sampai kini Desa Lebong Tandai cuma dapat dilalui memanfaatkan kereta mini Molek. Padahal di Lebong Tandai ada kira kira 147 Kepala Keluarga di mana 30 persennya termasuk juga hunian tangga miskin

Lembaga PU Bengkulu mesti menanggulangi kerusakan trayek molek maupun menciptakan jurusan alternatif maka masyarakat Desa Lebong Tandai tak terisolir.

Kejadian tanah longsor di Lebong Tandai seakan terhubung mata publik Indonesia bahwa tetap ada wilayah terpencil di Sumatera yg cuma dapat dijangkau memakai kereta lori mini bernama Molek. Tapi sekarang rute kereta molek juga sebagai peninggalan Belanda terputus & mengisolasi desa Lebong Tandai. Hasilnya, berita terakhir dari Antaranews menyatakan, kepada Sabtu siang (5/12) pertolongan telah diangkut dgn memanfaatkan satu satuan helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana yg dikirim dari Palembang Sumsel. Helikopter ini sejak mulai mengangkut 34 koli kira kira 600-700 kg bahan-bahan makanan seperti beras, mie instan, gula & bahan yang lain. (cal)
sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar