Minggu, 28 Februari 2016

50 Unit Sistem Peringatan Dini Bencana Longsor Dipasang BNPB, Mungkinkah Efektif?

Dikutip dari National Geographic, apa yg dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana bekerja sama-sama dgn Kampus Gadjah Mada (UGM) & Tubuh Geologi Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral jadi salah satu upaya dari mengurangi risiko bencana. Baru-baru ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyampaikan bahwa telah mulai sejak memasang 50 satuan system peringatan dini bencana longsor yg saling terintegrasi.

50 satuan system peringatan dini tersebut statusnya saat ini telah dipasang di sekian banyak titik wilayah rawan longsor. Ruangan pemasangan system peringatan dini bencana longsor pula disebar ke sekian banyak pulau agung di Indonesia. Tetapi benar-benar, dengan cara jumlah, 50 satuan system peringatan dini sama sekali belum lumayan buat mengkover luasan wilayah Indonesia yg berkategori rawan bencana longsor.

Bahkan Sutopo Purwo Nugroho, Humas dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan Indonesia masihlah perlu beberapa ratus ribu system peringatan dini bencana tanah longsor.

Atas basic itulah, kemungkinan dalam belasan thn bahkan puluhan thn ke depan sebahagian akbar penduduk di Indonesia tetap bakal masihlah berada dalam bayang-bayang bencana longsor. Berdasarkan pengalaman menanggapi kejadian bencana tanah longsor di Indonesia sewaktu sekian banyak th terakhir, longsor berlangsung dengan cara tiba-tiba tidak dengan memberikan tanda-tanda. Durasi kejadiannya juga teramat singkat. Hujan yg deras bakal melembabkan struktur tanah di tempat yg berkontur miring atau pegunungan. Dalam hitungan detik, bencana tanah longsor dapat seketika berjalan.

Lantas, seandainya benar-benar system peringatan dini belum mampu dikatakan efektif buat penanggulangan tanah longsor, kiat apa lagi yg sanggup dilakukan buat mengurangi risiko bencana tanah longsor?

Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyimpulkan, pencegahan kepada risiko bencana yg paling pas & efektif yakni menyesuaikan penyusunan tata area bersama peta-peta rawan bencana. Maka menghindari adanya pemukiman yg dibangun di atas tanah yg rawan longsor.

Selanjutnya trik efektif mencegah longsor setelah itu merupakan bersama membangun mitigasi struktural, seperti penguatan tebing & penghijauan wilayah tebing yg curam, karena akar pohon bakal menguatkan stuktur tanah berapapun kemiringan lerengnya.

Terkecuali itu, mampu juga dilakukan bersama jalankan pembatasan penduduk supaya tak membangun rumah-rumah yg dekat bersama lereng atau daerah-daerah rawan bencana.
sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar